Nabire, [WAGADEI] – Ketua Sinode Kingmi Papua, Dr. Benny Giyai dihadang aparat keamanan (polisi) hendak melakukan doa dan renungan di kantor DPRP di Jayapura Selasa (17/21) kemarin.
“Aparat keamanan atau polisi Indonesia perlu memberi materi kinerja benar-benar agar tidak gagal menjalankan tugas sebagai alat negara”, ujarnya Gembala Alekz Maniba kepada wagadei.com, Selasa, (17/8/2021)
Ia pertanyakan, Dalam rangka apa dihadang bapak Dr. Benny Giyai di depan kantor DPRP Jayapura? “Sebelum pdt Giyai surati ke Kapolda Papua bahwa melakukan doa dan renungan soal masalah sosial yang terjadi di Tanah Papua bersama legislator Papua.”, ungkapnya
“Ini salah satu sikap memalukan dipandang dunia internasional, dan masalah serius dikalangan gereja-gereja Pasifik,” ujarnya
Mengapa dipaksakan Pdt Benny Giyai, ia adalah seorang tokoh agama Papua layak menjalankan doa dan renungan dimana saja dan kapan saja, tanya dia
Salah satu generasi kingmi di tanah Papua, Nolpianus Wenda menyatakan Negara mengapa masih melakukan sikap represif bahkan bertahun-tahun terhadap orang asli Papua (OAP) seakan-akan orang Papua bukan warga negara Indonesia (WNI), ujarnya
Ia menegaskan “Jika manusia Papua tidak hargai sebagai ciptaan Tuhan yang Maha Esa, biarkan Papua urus sendiri”, katanya
Menurut ia, Negara yang merdeka kapan mengunakan akal sehat, selama ini seperti abu-abu tak terlihat (budak). Negara suda kehilangan akal sehat mengatur segala yang dibumi Indonesia lebih khususnya terhadap bumi dan manusia Papua, ungkapnya
Kami tidak mau terjadi hal yang sama seperti bapak Pdt Benny alami maka kami meminta Kapolda Papua segara beri teguran keras kepada pelaku tersebut ,” katanya [*]
Reporter: Norbertus Douw
Editor: Aweidabii Bazil